Selasa, 25 April 2017

Peran Souvenir Dalam Pernikahan

Apa Sebenarnya Peran Souvenir di Dalam Pernikahan?

Mempelai dan Among Tamu
Entah kenapa, sejak awal ada souvenir berupa benda, saya sangat tertarik sekali untuk menjadikannya sebagai koleksi. Mungkin karena bentuknya yang lucu-lucu dan menarik. Tak sekedar mengkoleksi, saya pun mulai memikirkan benda itu jika dikaitkan dengan acara pernikahan.


Ketika saya hadir ke undangan pernikahan, saya sering kagum dengan hal-hal yang ada di acara itu. Mulai dari pengantinnya, among/penerima tamu, dekorasi, hingga catering-nya. Semuanya selalu diusahakan tampil semenarik mungkin oleh si empunya hajat. Bahkan demi hal itu banyak yang rela untuk mengeluarkan dana yang tak sedikit. Mengapa? Karena yang saya sebut diatas adalah hal-hal yang langsung terlihat oleh para tamu ketika mereka datang. Jadi tak heran budget untuk itu sangatlah diperhatikan oleh si empunya hajat.

Beda halnya dengan souvenir yang hanya berfungsi sebagai buah tangan dan tanda ucapan terima kasih kepada tamu-tamu yang telah hadir. Keberadaannya jarang mendapat perhatian lebih. Budget untuk souvenir biasanya diusahakan seminimal mungkin karena dianggap hanyalah sebuah benda kecil yang biasanya tak terlalu kelihatan, karena sering langsung berada dalam tas atau saku baju para tamu seusai mengisi buku tamu. Bahkan ketika saya masih tinggal di suatu daerah di luar Pulau Jawa, keberadaan souvenir bukanlah hal yang penting sehingga tidak heran di tempat itu masih ada yang memberi souvenir kepada para tamu berupa permen. Ya, permen! Sedikit aneh rasanya bagi saya saat itu, tapi mungkin itu hal yang sudah biasa disana.

Seandainya kita bisa merenung sejenak, bukankah kehadiran tamu-tamu itu sangat berarti bagi kita ketika kita punya hajat? Mereka sudah meluangkan waktu dan menyempatkan diri untuk menghadiri undangan kita dan memberi do'a restu kepada mempelai. Jadi sudah sewajarnya sebagai rasa hormat dan terima kasih kita pada mereka, kita memberi sekedar buah tangan berupa souvenir yang pantas juga. Pantas disini yang saya maksud bukan harus yang mahal, tapi yang pantas diberikan kepada mereka.

Saya sering menghadiri undangan pernikahan yang begitu "wah"... Dekorasi pelaminan yang mewah, busana pengantin yang gemerlap, busana among tamu dan panitia lainnya yang juga begitu menarik, hidangan yang berlimpah; tetapi souvenirnya hanyalah sebuah buku notes yang dibungkus plastik atau sebuah kipas yang juga dibungkus plastik, bahkan pernah juga hanya gunting kuku kecil atau gantungan kunci yang juga dibungkus plastik. Bukan jenis benda yang menjadi permasalahan disini, tetapi tampilannya yang kurang menarik sehingga tak ada kesan apapun yang tersirat disitu, apalagi kesan menghormati tamu. Memang, benda itu ada manfaatnya, tapi kalau penampilannya hanya dibungkus plastik saja jadi kesannya hanya seperti souvenir yang biasa diberikan oleh sebuah perusahaan sebagai sarana promosi produk yang mereka buat. Karena itu, tak jarang benda-benda itupun diletakkan begitu saja oleh si penerima ketika sampai di rumah tanpa dilihat lagi bahkan mungkin terlupakan karena merasa begitu banyak souvenir serupa yang sudah mereka terima. Seandainya saja benda-benda itu diberi sentuhan sedikit, tentu akan beda nilainya dimata para tamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar